Hari selanjutnya kunjungan ke Teater Imax Keong Emas di Taman Mini Indonesia Indah, hik… panjang amat ya namanya. Keong Emas, biasa kita nyebutnya, singkatnya begitu.
Wah, abang Radi kelihatan seneng tuch, cita-citanya pengen nonton Dinosaurus kesampean. Aku juga seneng sih, penasaran pengen nambah pengetahuan soal dinosaurus, di sekolah kan udah pernah dibahas malahan aku juga udah pernah ke Museum Dinosaurus yang ada di Cisarua sama teman-teman sekolahan.
Waktu kita sampai Keong Emas kira-kira jam setengah dua belas siang, lihat-lihat jadwal
pertunjukkan “Dinosaurus Giants Of Patagonia” ternyata adanya jam 13.00. Kita putuskan jalan-jalan dulu sebentar sambil buka bekal makan siang.
Setelah kenyang dan sempet keliling Taman Mini baru deh kami balik ke Keong Emas. Pengunjung hari ini tidak begitu banyak, mungkin sudah tersedot di tanggal 1 Januari 2008 di hari baru di tahun baru kemarin (pada saat ini tgl 2 januari 2008). Langsung kami beli tiket masuk, untuk 2 tahun ke atas harganya @ Rp 30.000. Selain itu kami juga mendapatkan souvenir berupa plastisin yang dikemas dalam kotak bergambar dinosaurus.
Sebelum masuk ke dalam ruangan teater kami menunggu di ruang tunggu. Di sini ada terpajang rumah-rumah keong di dalam kaca tertutup. Salah satunya ada replika keong emas. Juga ada gambar panorama cerita keong emas. Aku sudah sering dibacaain Mama cerita tentang keong emas yang menurut dongeng adalah penjelmaan Putri Candra Kirana putri raja Janggala yang dikutuk oleh nenek penyihir atas perintah Dewi Galuh saudara Candra Kirana yang iri kepada Candra Kirana.
Menjelang jam 13.00 pintu teater telah dibuka dan untuk mendapatkan tempat duduk gak perlu berebut karena penontonnya gak begitu banyak. Tempat duduk banyak yang kosong. Layar di depanku gedee banget. Lihat ke atas, hiii tinggi amat ya. Kesimpulanku ruangan ini guede banget, aku jadi keliatan imut deh.... Ada barangkali 15 menit kami menunggu film benar-benar diputar, aku deg-deg gan juga menunggu saat-saat pemutaran dimulai. Aku merapat ke lengan Mama, nempel gitu.
Jeng... jeng... jeng..., filmnya mulai. Dimulai dengan gambar gerakan gugusan bimasakti. Diceritakan bagaimana planet-planet bergerak hingga komet-komet yang berterbangan ke sana kemari.
Kehidupan Dinosaurus sendiri diceritakan dimulai pada kehidupan 90 milion years ago di daratan Patagonia (sekarang lebih dikenal dengan Argentina). Di padang yang luas adalah kehidupan Dino, bagaimana Dino-Dino itu bertelur lalu menetas lalu tumbuh jadi anak Dino dan tumbuh menjadi Dino dewasa. Dino-Dino ini bisa hidup sampai 180 tahun (hiii... tua banget ya).
Suara Dinonya mengelegar,hwaaa....(besar di tenggorokan). Kaget aku, aku langsung sembunyi di balik lengan Mama. Sembunyi sebentar, penasaran lihat lagi. Belum lagi kalau Dino-Dinonya jalan, ya ampuun serasa kayak mau ditabrak Dino deh. Bam ..., bam ..., bam ..., rasanya teater ini bergetar. Kaget lagi aku. Tapi aku gak nangis lho, kalau rasa takut dateng pokoknya langsung aja aku sembunyi di lengan Mama. Takut-takut tapi seru deh....
Dalam film ini diceritakan juga seorang arkeolog bersama rekan-rekannya yang sedang meneliti tentang fosil-fosil Dino dan sampai saat ini mereka masih terus menggali dan meneliti mengenai fosil-fosil tersebut. Fosil-fosil ini diteliti dan dipelajari untuk mengetahui kehidupan di masa lalu dan untuk keperluan kehidupan kita di masa kini dan masa datang.
Setelah kurang lebih 30 menit pertunjukkan selesai. Eh, mbak Aya bisik-bisik ke Mama, mbak Aya pengen nonton film yang lain, itu lho ”The First Emperior Of China”. Kata Mama lain hari aja, masak sehari nonton dua kali di Keong Emas.
Wah, abang Radi kelihatan seneng tuch, cita-citanya pengen nonton Dinosaurus kesampean. Aku juga seneng sih, penasaran pengen nambah pengetahuan soal dinosaurus, di sekolah kan udah pernah dibahas malahan aku juga udah pernah ke Museum Dinosaurus yang ada di Cisarua sama teman-teman sekolahan.
Waktu kita sampai Keong Emas kira-kira jam setengah dua belas siang, lihat-lihat jadwal
pertunjukkan “Dinosaurus Giants Of Patagonia” ternyata adanya jam 13.00. Kita putuskan jalan-jalan dulu sebentar sambil buka bekal makan siang.
Setelah kenyang dan sempet keliling Taman Mini baru deh kami balik ke Keong Emas. Pengunjung hari ini tidak begitu banyak, mungkin sudah tersedot di tanggal 1 Januari 2008 di hari baru di tahun baru kemarin (pada saat ini tgl 2 januari 2008). Langsung kami beli tiket masuk, untuk 2 tahun ke atas harganya @ Rp 30.000. Selain itu kami juga mendapatkan souvenir berupa plastisin yang dikemas dalam kotak bergambar dinosaurus.
Sebelum masuk ke dalam ruangan teater kami menunggu di ruang tunggu. Di sini ada terpajang rumah-rumah keong di dalam kaca tertutup. Salah satunya ada replika keong emas. Juga ada gambar panorama cerita keong emas. Aku sudah sering dibacaain Mama cerita tentang keong emas yang menurut dongeng adalah penjelmaan Putri Candra Kirana putri raja Janggala yang dikutuk oleh nenek penyihir atas perintah Dewi Galuh saudara Candra Kirana yang iri kepada Candra Kirana.
Menjelang jam 13.00 pintu teater telah dibuka dan untuk mendapatkan tempat duduk gak perlu berebut karena penontonnya gak begitu banyak. Tempat duduk banyak yang kosong. Layar di depanku gedee banget. Lihat ke atas, hiii tinggi amat ya. Kesimpulanku ruangan ini guede banget, aku jadi keliatan imut deh.... Ada barangkali 15 menit kami menunggu film benar-benar diputar, aku deg-deg gan juga menunggu saat-saat pemutaran dimulai. Aku merapat ke lengan Mama, nempel gitu.
Jeng... jeng... jeng..., filmnya mulai. Dimulai dengan gambar gerakan gugusan bimasakti. Diceritakan bagaimana planet-planet bergerak hingga komet-komet yang berterbangan ke sana kemari.
Kehidupan Dinosaurus sendiri diceritakan dimulai pada kehidupan 90 milion years ago di daratan Patagonia (sekarang lebih dikenal dengan Argentina). Di padang yang luas adalah kehidupan Dino, bagaimana Dino-Dino itu bertelur lalu menetas lalu tumbuh jadi anak Dino dan tumbuh menjadi Dino dewasa. Dino-Dino ini bisa hidup sampai 180 tahun (hiii... tua banget ya).
Suara Dinonya mengelegar,hwaaa....(besar di tenggorokan). Kaget aku, aku langsung sembunyi di balik lengan Mama. Sembunyi sebentar, penasaran lihat lagi. Belum lagi kalau Dino-Dinonya jalan, ya ampuun serasa kayak mau ditabrak Dino deh. Bam ..., bam ..., bam ..., rasanya teater ini bergetar. Kaget lagi aku. Tapi aku gak nangis lho, kalau rasa takut dateng pokoknya langsung aja aku sembunyi di lengan Mama. Takut-takut tapi seru deh....
Dalam film ini diceritakan juga seorang arkeolog bersama rekan-rekannya yang sedang meneliti tentang fosil-fosil Dino dan sampai saat ini mereka masih terus menggali dan meneliti mengenai fosil-fosil tersebut. Fosil-fosil ini diteliti dan dipelajari untuk mengetahui kehidupan di masa lalu dan untuk keperluan kehidupan kita di masa kini dan masa datang.
Setelah kurang lebih 30 menit pertunjukkan selesai. Eh, mbak Aya bisik-bisik ke Mama, mbak Aya pengen nonton film yang lain, itu lho ”The First Emperior Of China”. Kata Mama lain hari aja, masak sehari nonton dua kali di Keong Emas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar